JAMBI – Konsumsi bagi tenaga kesehatan (Nakes) penanganan Covid-19 di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jambi mulai hari ini, Selasa (2/2/2021), tidak lagi mendapat jatah makan.
Direktur Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi, dr. Fery Kusnadi, SpoG membenarkan kabar tersebut. Dikatakan Fery, hal ini dikarenakan minimnya anggaran.
“Iya, uang buat makanan sudah nggak ada lagi dari Pemda. Jadi untuk makan mereka sementara belum dulu,” ujar Fery saat dikonfirmasi.
Fery menyebutkan, sebelumnya untuk anggaran makan minum bersumber dari dana Pemerintah Daerah (Pemda), yakni dana tak terduga. Kemudian untuk bulan Januari 2021 sudah menggunakan dana BLUD RSUD Raden Mattaher Jambi.
“Selama ini makannya kan dari Pemda pakai dana tak terduga, bulan Januari ini sudah pakai uang rumah sakit. Nah, untuk Februari dan seterusnya belum ada anggarannya, makanya sementara belum dilanjutkan buat makan di LPMP,” jelas Fery.
Tidak hanya untuk makan minum Nakes di LPMP, Fery juga mengungkapkan bahwa untuk operasional Gedung VIP 6 lantai RSUD Raden Mattaher guna penanganan Covid-19 juga beluk ada anggaran.
“Buat operasional gedung 6 lantai buat covid juga belum ada anggarannya tahun ini. Penambahan pegawai, gaji dan operasionalnya juga belum ada,” beber Fery.
Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah juga membenarkan informasi tersebut.
“Info dari Direktur RSUF betul begitu. Nanti akan diajukan pada pak Sekda untuk dicarikan jalan keluarnya. Tentunya pemprov sangat peduli dengan tim medis yang menangani Covid-19,” kata Johansyah.
Sementara itu untuk awal Februari 2021 ini, tidak ada laporan penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Jambi. Padahal sehari sebelumnya, terdapat dua orang kakak beradik meninggal dunia dan jumlah pasien terkonfirmasi positif cukup signifikan.
Dimana berdasarkan hasil udpate data tim satgas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi diketahui suspek bertambah enam orang menjadi 134 orang, konfirmasi 4.580 orang, pasien sembuh 3.400 orang, meninggal dunia 72 orang, dan spesimen yang ditunggu 294 orang.
Sedangkan enam kabupaten/kota berada di zona orange (berisiko sedang) yakni Sungai Penuh, Kerinci, Merangin, Bungo, Tanjab Barat dan Kota Jambi. Selebihnya di zona kuning (berisiko rendah).
Sumber: metrojambi[dot]com
Editor: Dina